Sekolah, sekolahku merupakan rumah kedua ku, sekolahku merupakan tempat tinggal sementara ku, 9 tahun sudah ku bersekolah disekolah itu, namun semua canda dan tawa yang berada dalam memori angan - angan, haruslah terhapuskan dan terlupakan, mungkin kejadian tersebut tidak dapat di ulang, mungkin tidak akan ada lagi kejadian seperti itu lagi, mungkin saja diriku akan merindukannya, akan tetapi angan - angan tersebut akan tetap berada didalam memori terdalam didalam hati.
Mungkin rasanya sungguh berbeda, kita terus berjalan layaknya roda yang berputar terus - menerus mengikuti jalannya kehidupan, kita sudah melalui banyak sekali masalah, kesenangan, dan semuanya hampir tidak bisa dilupakan, 6 Tahun di SD sudah kita habiskan semuanya untuk mencapai ke jenjang selanjutnya yaitu SMP, saat SD dan SMP sangatlah berbeda, dimana hanya 3 Tahun namun sungguh berarti .
Ingin sekali diriku merasakan kebahagian yang sama saat SD nantinya saat diriku di SMP, namun semuanya berbeda dan terasa sangat aneh, namun diriku terbiasa akan semua perubahan yang terjadi dan semakin lama, ingatan akan angan - angan di SD pun berubah.Kehidupan sekolah, terasa sangat jauh dan namun dekat, entah bagaimana cara ku mengekspresikannya.Namun semua berlalu dengan cepat dengan diakhirinya dengan kata "Kelulusan", dimana setiap tahunnya pasti ada sebuah kata "Merelakan" atau "Direlakan", yaitu melepas sahabat - sahabat kita.
Mungkin koneksi kita akan mereka akan putus, namun satu hal yang pasti.Kita pasti akan berjumpa lagi dilain waktu, walau secara tidak langsung kita bisa berkomunikasi namun tidak sering, tetap saja ada pepatah mengatakan "Mungkin sekolah tidak selamanya, namun sahabat iya", kata - kata tersebutlah yang membuat hari - hari ku yang biru, kembali menjadi hijau lagi.
1 Tahun sudah diriku, memasuki sekolah baruku dan jenjang yang baru yaitu SMA.Semuanya terasa beda, dan hidupku berubah mungkin tidak secara langsung namun perlahan tapi pasti, diriku merasakannya.Semakin tua, semakin matang pula pemikirannya, diriku mulai memikirkan betapa polosnya kita saat SD lalu, dan SMP lalu.Diriku pun merasa bahwa semuanya telah berlalu dengan sangat cepat dan sekilas.
Perasaan yang dulunya hanya sebatas mengenal kini menjadi mendalam, pertemanan yang hanya sebatas status kini terasa hidup, perkataan - perkataan yang tidak masuk akal kini menjadi masuk akal, pikiran - pikiran negatif menjadi positif.Semua itu rasanya seperti, memikul beban tersendiri yang tidak bisa diumpamakan, raut wajah yang cerah mungkin akan tertutup oleh gelapnya masa - masa yang akan mendatang.
Dalam masa - masa kelabilan hati seorang remaja, kita mengisinya dengan warna, baik itu kusam maupun cerah, kita tidak bisa membedakannya dengan jelas.Karena, setiap orang memiliki caranya sendiri untuk mengisi warna tersebut, mungkin terkadang kita sering kali melakukan hal yang keji terhadap teman sendiri, namun bisa saja sebaliknya yaitu kita sendiri yang diperlakukan keji oleh teman, mungkin saja teman yang dulunya sahabat bisa saja menjadi musuh , mungkin saja orang yang kita percaya bisa saja kita tidak percayai lagi.
Keseharian sekolahku yang dipenuhi canda tawa, sesak hati, sedihnya kehidupan, dan bahagianya pertemanan, akan berakhir dengan waktu yang berlalu sekilas.Setiap hari, kita selalu mewarnai hari kita, kita tidak bisa berhenti, karena sosialisasi sangatlah dibutuhkan.Kadang pula, ada saatnya dimana kita harus memutus tali berhubungan sosial, karena masalah yang mendesak, mungkin saat - saat ujian tepatnya.
Semuanya akan terlihat beda, saat ujian tiba kehidupan bersosialisasi sekolah akan terasa seperti kebalikannya dari sehari - hari, semuanya nampak serius tanpa celah untuk tertawa, mungkin hanya beberapa yang ingat, namun tidak sedikit juga yang tidak ingat.Mungkin sudah saatnya untuk kita, menentukan pilihan kita, mungkin sudah tidak tersisa lagi banyak waktu untuk menggapai apa yang kita inginkan.
Kehidupan sekolah nan indah, dilapisi dengan canda tawa persahabatan akan berakhir dalam 1 tahun, maka dari itu sekali lagi kita akan mendengar kata "Kelulusan", dan kata "Merelakan", oleh karena itulah, hati kita harus sudah siap untuk melakukannya untuk ke-3 kalinya.Karena memang sejak dulu hingga sekarang, itulah momen dan saat - saat, yang tidak bisa kita lupakan.Mungkin kata - kata yang sudah tertulis sejak awal, tidak dapat diartikan, karena kita tidak dapat mengukur dan menjelaskan perasaan secara benar.
No comments:
Post a Comment