Kisah cinta ini, dimulai dengan kedatangan Sorata seorang siswa SMA kelas 1 yang baru memasuki jenjang pendidikannya baru, kedatangannya kedalam asrama sekolah merubah pola hidupnya, dikarenakan satu hal sepeleh yaitu, tidak diperbolehkan membawa hewan kedalam asrama tersebut, hewan yang dia pelihara adalah seekor kucing putih yang dirinya rawat sejak kucing tersebut masih bayi, akan tetapi saat dirinya dipertanyakan akan menyimpan atau akan membuang kucing tersebut dirinya memilih untuk menyimpan kucing putih itu, sehingga dirinya dikeluarkan dan dipindahkan keasrama khusus yang berisi siswa dan siswi unik yang dikeluarkan dari asrama sekolah dengan alasan - alasan khusus.Saat Sorata pertama kalinya datang, dirinya kebingungan karena tidak ada yang mengunci pintu gerbang masuk ke asrama khusus tersebut, dirinya datang kedalam dengan suasana sunyi senyap, tanpa bisikan sedikitpun namun saat dirinya kedalam ruang dapur asrama tersebut dirinya menemukan seorang wanita, yang sedang memasak.Lalu Sorata pun bertanya akan siapa penjaga asrama tersebut, wanita tersebut terkejut dikarenakan Sorata masuk secara tidak sengaja, lalu wanita tersebut menjawab dengan halus "Namaku Mirana, aku penjaga asrama ini", lalu Sorata pun bergegas dan memperkenalkan dirinya sendiri, setelah dirinya berkenalan dengan penjaga tersebut seketika tempat tersebut dipenuhi suasana gembira menyambut kedatangan Sorata sebagai penghuni asrama ke-9, Sorata pun merasa gembira dan terharu, walaupun hanya beberapa namun dirinya merasa bersyukur karena dipindahkan keasrama khusus nan bahagia tersebut.
Selang sebulan berlalu, setelah dirinya mulai membiasakan diri di asrama tersebut, dirinya merasa bahwa komunikasi antar penghuni asrama khusus tersebut dibutuhkan, berkali - kali dirinya mencoba mengketuk pintu satu per satu, untuk berkenalan lebih dekat, namun tidak seorang pun dari mereka membuka pintunya dan malah berkata "Pergilah, diriku sibuk", awalnya Sorata hampir menyerah dalam mencoba berkomunikasi namun, sampai akhirnya pada saat dirinya mengketuk pintu ke-7, pintu tersebut terbuka dan, awalnya Sorata berpikir bahwa pintu tersebut tidak dikunci, namun dirinya langsung masuk kedalam kamar tersebut, lalu dirinya menemukan seorang perempuan sebaya yang sedang tertidur dengan pulas, dilantai kamarnya tersebut, lalu Sorata mendekati perempuan tersebut lalu menggendongnya untuk dipindahkan kekasurnya, setelah dia membawa perempuan itu, dirinya langsung mau meningggalkan kamar, tetapi sebelum dirinya sempat keluar, perempuan tersebut bangun dan melihat Sorata dengan muka kebingungan, karena perempuan tersebut tidak mengenali Sorata sedikitpun, lalu setelah beberapa menit kebingungan akhirnya Sorata dapat berbicara dengan perempuan tersebut dengan lancar, dan namanya ialah Luna, dirinya merupakan salah seorang siswi kelas 1 SMA pula, sama dengan Sorata mereka berdua ternyata merupakan teman 1 kelas, akan tetapi mereka berdua saling tidak mengenali selama 1 bulan tersebut.
Didalam asrama khusus tersebut, terdapat siswa dan siswi yang memiliki talenta unik dan bisa dibilang hampir tidak terpikirkan, atau tidak mungkin seseorang memiliki kemampuan tersebut, salah satunya adalah Luna, Luna merupakan seorang pelukis yang sangat terkenal, namun dirinya tidak mengerti, mengapa lukisannya bisa menjadi sangat terkenal, padahal dirinya sempat berkata bahwa lukisan tersebut tidak terlalu bagus, sedangkan untuk mereka yang melihat lukisan Luna merasa bahwa lukisan tersebut sangatlah indah, dan sangat sulit untuk dibuat.Luna sendiri merupakan salah seorang siswi yang pintar didalam kelasnya, dirinya selalu mendapat nilai yang cukup tinggi, sedangkan Sorata, dirinya tidak memiliki talenta ataupun kemampuan yang spesial, dirinya hanya memiliki 1 bakat yang sampe sekarang tidak terduga, yaitu menulis cerita, Sorata menulis cerita sejak kecil namun dirinya tidak pernah memberitahu orang tua, bahkan temannya kalau dirinya sangat senang menulis cerita namun sampe sekarang pun masih saja sama, akan tetapi sejak dirinya berjumpa dengan Luna, dirinya selalu menanyakan Luna bagaiaman pendapatnya tentang cerita tersebut, Luna pun sangat menyukai cerita tersebut, sebaliknya juga Sorata selalu dipertanyakan dengan lukisan yang Luna buat, Sorata berkata seakan talenta nya dengan Luna jika dibandingkan bagaikan Langit dan Bumi.Sejak mengenal Luna, hidup Sorata berubah, dan semakin lama semakin mengarah kearah yang baik.
Hari demi hari telah dilalui, Sorata merasa bahwa ada yang aneh didalam perasaannya setiap kali dirinya berbicara dengan Luna, Luna pun mempunyai perasaan yang sama terhadap Sorata setiap kali mereka berdua berkomunikasi rasanya ada sebuah perasaan terpendam yang tumbuh dari kecil menjadi besar, dari sedikit menjadi banyak, Sorata merasa kebingungan dengan perasaan yang dirinya rasakan, dirinya terus mencari apakah makna dari perasaan tersebut hingga suatu hari tepatnya dihari valentine, dimana hari selanjutnya merupakan libur musim panas dirinya merasakan perasaan aneh tersebut, yaitu Cinta.Sorata dikejutkan dengan pemberian surat cinta yang sangat banyak didalam loker bukunya, semua surat tersebut tidak memiliki tanda pengenal melainkan hanya sebuah kertas yang berisi perasaan cinta, namun semua surat tersebut tidak terlalu berarti untuk Sorata karena dirinya sudah tahu siapakah yang dirinya suka dan dia cintai.Akhirnya Sorata pun memberanikan diri untuk menyatakan perasaannya kepada Luna dengan cara mengajaknya berkencan keesokannya. Keesokan harinya Sorata mengajak Luna untuk pergi berjalan - jalan bersama dirinya, mereka pergi kesebuah festival, disana mereka menghabiskan waktu seperti naik Roller Coaster, Komedi Putar, Kincir Ria, dan lain - lainnya, setelah mereka pulas akhirnya Sorata mengajaknya untuk pergi ke taman, disana mereka berdua duduk dan meniktmati pemandangan, Sorata menghabiskan waktu bersama Luna, hingga sore harinya, lalu Sorata berkata dengan tegas "Luna!!!", Luna pun membalas dengan terkejut, "...Ugh iya?!?", Sorata merasa gugup untuk menyatakan perasaannya, namun akhirnya dirinya memberanikan diri untuk mengatakannya, "Aku suka kamu, Luna....", muka Luna pun mulai memerah dirinya berkata seakan tidak percaya "Apa maksudnya?..., diriku tidak mengerti", Sorata pun berkata, "Sejak awal diriku berjumpa dengan dirimu, aku merasakan suatu hal yang sangat tidak biasa, yang tidak bisa kutemukan saat berbicara dengan orang lain, hanya dengan dirimu aku merasakan hal tersebut!", Luna pun mulai meneteskan air mata haru nan bahagia, dirinya menjawab "Diriku juga, merasakan hal yang sama sejak awal kita bertemu", Sorata pun berkata, "Jadi......maukah kamu menjadi pacarku?", Sorata merasa lega untuk mengatakan perasaannya, namun dirinya gugup akan jawaban yang diberikan oleh Luna, Luna pun menjawab, "Iya..., sejak dulu aku juga ingin mengatakan hal yang sama kepada dirimu, akan tetapi aku takut akan jawabanmu, namun sekarang tidak", Sorata pun mengusap air matanya dan berkata, "Jadi, apakah kamu bersedia?", Luna pun memeluknya, dan berbisik "Aku bersedia...., hingga akhir", dan sejak saat itu, cinta mereka berdua tidak terpisahkan, dan setelah luluspun mereka memiliki tekad yang sama dan berjanji, setelah lulus kuliah mereka akan berkeluarga.Tahun demi tahun, mereka berkuliah mengejar cita - cita mereka, akhirnya mereka disatukan kembali saat diadakannya sebuah Reuni Angkatan Sekolahnya dahulu, saat itu mereka saling bercakap - cakap mengenai kuliah mereka, apakah berjalan dengan lancar atau tidak, dan apakah dirinya akan memulai karirnya, setelah Sorata bercakap - cakap dengan teman - teman lamanya, akhirnya dirinya menemukan Luna dengan Gaun yang indah, Luna pun berpidato didepan semua teman - temannya dan setelah berpidato sesaat dirinya membawa sebuah papan yang sangat besar tertutup kain putih, saat dibukanya terpampang lukisan masa - masa SMA mereka, yang terukir didalam lukisan tersebut lalu, disaat setelah itu, Luna pun turun dari panggung dan Sorata pun menghampirinya dan berlutut, "4 Tahun sudah berlalu, dan masa - masa kuliah pun sudah lewat, Maukah kamu menjadi Istriku ?", Luna menjawab dengan senyuman indah dan berkata "Iya, aku bersedia".Teman - temannya tidak percaya dan mendukung mereka berdua, setelah acara reuni tersebut selesai, akhirnya Luna dan Sorata pun menikah dan menjadi Satu Keluarga, seorang penulis cerita yang menikah dengan pelukis profesional, mereka berdua sepakat untuk membuat buku yang berjudul "Asrama jadi Asmara", sebuah buku yang menceritakan kisah cinta mereka.
^^Terima kasih karena telah membuat resensi dari cerpen yang tidak sesempurna yang lainnya.
ReplyDeleteKedepannya saya akan berusaha lebih maksimal lagi dalam. setiap kekurangan yang telah tertera